sedih yang tak berujung

cerita ini bukan tentang ditinggal pacar atau patah hati, tetapi kesedihan yang aku alami ini seolah tak berujung. perasaan yang begitu hampa, ketika aku dijauhkan oleh satu ruangan rekan kerjaku di kantor. bukan, bukan karena aku mengidap penyakit hiv/aids atau pun penyakit menular lainya tapi karena memang fitnah atas kesakit hatian seorang mantan sahabat yang dengan beribu cara mencari dukungan dan mempengaruhi semua orang agar care dan aware dengan dia dengan cara menjual cerita dan air mata, dan aku? semntara aku jadi korban penghujatanya.
but, if people in here are too smart and thinking, seharusnya mereka mencari tahu kebenaran cerita itu, karena sama halnya dengan mata uang, setiap cerita pun memiliki dua sisi yang berbeda.
namun apalah arti air mata yang membuat semua makhluk iba ketika melihat dan mendengar cerita yang begitu memilukan hatinya, tentang kisah cintanya yang pahit.
dan, akulah penderita penyebab kehancuran hubungan mereka dalam cerita cinta semu itu, padahal jika dia berkaca, apa penyebab perpisahan hubungan mereka? seharusnya dia harus lebih menerima keputusan hidup yang dia ambil sendiri dengan emosi.
but, everybody can chance with their opinion.
dan, setiap hari aku menjalaninya dengan tidak bersemangat, tali itu hampir putus namun aku selalu berusaha untuk menyambungkannya lagi meski sulit dan tak mungkin.
situasi ini sungguh mengajarkanku untuk melihat hal yang palsu, dimana sebagian sahabatku berkhianat dan teman barunya care dengan yang lain namun dibalik semua itu saling menusuk dan menjatuhkan. ha ha ha tertawa rasanya melihat para perkumpulan haters ku.
and i feel drop, everyday.


CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment

Back
to top