LIFE IS NEVER FLAT


The first life!!

Pernah gak kamu merakan hal-hal baru yang sesungguhnya tidak terjadi padamu ?? atau hal-hal yang memang bukan tercipta untukmu dan sesuatu yang gak pernah kamu inginkan tapi hal-hal itu malah semakin dalam masuk ke dalam jiwamu. Gimana rasanya?? Tapi semua hal tersebut ternyata telah terjadi kepada gw. Gw menjalani kehidupan yang bertentangan dengan keinginan.
Mau gak mau, hidup kita ini bakalan terus berjalan karena bumi aja terus berputar. Dalam setiap masalah yang besar pasti bakalan ada perubahan besar dalam hidup ini tapi kita selalu dituntut untuk bisa memecahkan berbagai masalah yang kita hadapi sekarang ini, baik itu masalah besar ataupun yang kecil.
Pada saat lulus SMA, gw bercita-cita untuk bisa berkuliah diluar kota entah itu Bandung atau Bogor, mungkin berbeda dengan keinginan anak-anak daerah yang berkeinginan untuk kuliah di ibukota DKI Jakarta yang menurut mereka itu tempat anak-anak Jakarta bergaul.. (AGJ alias Anak Gaul Jakarta).
Di Bandung gw punya eyang yang sangat teramat tua, yah bisa dibilang beliau itu sudah menjadi sesepuh banget.. umurnya lebih dari satu abad jadi kalau gw bisa diterima kuliah di Universitas Padjajaran Bandung gak perlu ngekost, jadi uang kostnya bisa dipakai untuk makan sehari-hari. Dan yang terpenting gw bisa ngejagain eyang.
Eyang punya tiga orang anak, yang pertamanya perempuan tapi beliau lebih dulu meninggal dan meninggalkan suaminya, anak bahkan cucu dan cicitnya maklum saja karena terpaut perbedaan umur yang begitu jauh dengan adik-adiknya. Anak keduanya adalah Uwa gw yaitu seorang photographer biasanya beliau menerima order untuk acara pernikahan, khitanan, pra-wedding ataupun pesta-pesta lainnya. Wirausaha ini beliau tekuni bersama teman-temannya. Uwa gw memiliki dua anak perempuan yang umurnya gak beda jauh dengan kakak-kakak gw. Dan anak terakhir nenekku adalah my lovely mother.
Gw adalah anak ketiga dari empat bersaudara, gw dilahirkan di Bandung dengan alasan terpaut biaya melahirkan karena pada saat itu keadaan ekonomi keluarga sedang jatuh karena something. Alhasil mama melahirkan gw dengan menggunakan asuransi kesehatan milik istri Uwa karena itu sampai sekarang gw sering disebut anak Uwa.
Secara fisik, badan gw memang seperti Uwa dan anaknya. Nama yang gw pakai sekarang ini juga pemberian beliau yaitu Daniella, kata uwa sih nama ini adalah nama seorang putri entah di Negara mana tapi yang jelas gw bersyukur atas nama yang telah diberikan. Karena sebelumnya gw diberi nama oleh papa yaitu Suprihatini karena keadaan saat gw dilahirkan begitu memprihatinkan (hihi..sedih banget).
Terkadang kakak-kakak gw sering banget ngeledek nama “Suprihatini” entah kenapa atau mungkin nama itu begitu jadul (zaman dulu) tapi gw selalu berfikir kasihan kalau-kalau ada orang yang namanya Suprihatini tiba-tiba datang pasti merasa sakit hati bila namanya dihina karena bagiku nama adalah anugerah.
Alasan kedua gw ingin berkuliah di kota hujan adalah karena kota ini sering turun hujan. Sejak kecil gw senang sekali memandang rintik hujan dari jendela kamar mama bahkan terkadang gw suka bermain hujan, menurut gw hujan itu indah, hujan itu bagaikan cobaan yang kita hadapi karena setelah hujan kita akan melihat indahnya pelangi, sama seperti cobaan, jika kita mampu melewati cobaan itu dengan sabar maka kita dapat melihat indahnya hidup ini seperti pepatah yang berbunyi “berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian” .

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment

Back
to top