feel this way again!

Jujur saja, aku merasa sangat lelah
Aku terlalu dipermainkan oleh perasaanku sendiri
Kadang ingin tetap bertahan, kadang juga ingin berhenti
Kadang ingin menjauh pergi, tapi naluri meminta berjuang lagi
Padahal nyatanya, aku kembali berhenti di dalam duka seperti ini
Untuk kesekian kali, lagi, dan lagi

Aku tidak ingin mencintainya, jika pada akhirnya aku harus terluka
Aku tidak ingin mencintainya, jika pada akhirnya aku tidak bersamanya
Meski terkadang orang bilang, cinta yang tulus tak perlu balasan
Tapi rasanya itu semua hanyalah kebohongan
Siapapun, pasti ingin cintanya terbalaskan
Meski hanya sekedar mendapat pengakuan tanpa mampu digenggam

Kenapa aku harus mencintainya?
Kenapa aku harus menyayanginya?
Kenapa aku harus menginginkannya?
Kenapa aku harus selalu memikirkannya?
Kenapa rasa itu harus ada untuknya?
Sementara dia? Sama sekali tidak turut merasakannya

Aku bosan berteman dengan duka
Aku lelah menangis dalam asa
Aku ingin bahagia, sama seperti yang lainnya
Aku ingin cintaku utuh hanya untuk Allah semata
Sampai kapan aku harus berada dalam titik ujian?
Sampai berapa lama lagi aku hidup dengan penderitaan?
Tak pantaskah aku merasakan ketenangan?

Pertanyaan itulah yang selalu bergelut dalam fikiran kala hati mulai dipenuhi rasa sesak dan luka yang cukup menyayat
Aku terlalu banyak dikelilingi pertanyaan yang sebenarnya tidak pantas ku pertanyakan
Aku cukup sadar setelah aku merasa tenang, bahwa semua itu hanya sekedar emosi sesaat,
Sedikit luapan atas setumpuk beban yang tak sanggup lagi ku tahan

Seketika nuraniku mengatakan bahwa aku harus banyak belajar
Entah itu belajar menerimima kenyataan,
Atau bersabar dalam menjadi pemeran skenario Tuhan
Untuk apapun itu, kelak pasti akan ku temukan jalan
Entah akan berujung kepadanya, atau seseorang yang lebih baik darinya

Meski hati menginginkan dia untuk melabuhkan rasa
Tetapi jika Allah tidak menghendaki, aku bisa apa?

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment

Back
to top